Siapa sangka bawang goreng asli Indonesia yang
sering jadi taburan mie goreng atau masakan apapun, membuat warga Singapura
jadi ketagihan.
Dalam Suatu Bazar Geylang Singapura, warga Singapura sangat antusias dalam memborong bawang goreng. “Yang paling laku bawang goreng,” kata Dewi salah seorang penjual di Paviliun Indonesia, baru-baru ini.
Menurut Dewi, tingginya minat pada bawang goreng
Indonesia, karena di Singapura sulit menemukan bawang merah karena yang paling
banyak dijumpai adalah bawang bombay.
Dalam sehari, pengusaha UKM asal Kota Tanjungpinang
mampu menjual sampai 100 kantong bawang goreng dengan kapasitas setengah ons
per kantong. Setiap kantong dibanderol seharga 2 dolar Singapura atau sekitar
Rp 15.000. Di Indonesia, biasanya, ukuran yang sama dihargai Rp 3.000-4.000 per
kantong.
Dewi mengatakan, setiap dua hari dia balik ke
Tanjungpinang untuk mengambil bawang goreng untuk stok. Dia bahkan punya merek
sendiri, Aroma. Selain itu, juga telah mendapatkan sertifikasi halal, izin
dinas kesehatan dan izin makanan impor Singapura.
Pelaku UKM lainnya, Fartiana juga mengaku bawang
goreng dan kerupuk gonggong paling laku saat ini. Dia pun menargetkan untuk
menjual bawang goreng dalam partai besar untuk ekspor. Tidak lagi seperti saat
ini dalam bentuk jualan skala kecil.
Bahkan, kata dia, beberapa pengusaha Singapura
tertarik mengembangkan peluang bisnis
bawang goreng tersebut dengan menjual produknya.